We Do Our Best
Just simple Web/Blog for our family and colleague With contact point is: refferal.reseller@gmail.com and availability language in: Mixing English and Bahasa Indonesia
COP30 adalah Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 yang akan diadakan di Belém, Brasil, pada 10-21 November 2025
Seratus: #Analisis Pendanaan Uni Eropa, Program G2G UNDP, dan Persiapan Indonesia di COP30

#Analisis Pendanaan Uni Eropa, Program G2G UNDP, dan Persiapan Indonesia di COP30



#Analisis Pendanaan Uni Eropa, Program G2G UNDP, dan Persiapan Indonesia di COP30 - is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivs 2.0 Generic License.


#Analisis Pendanaan Uni Eropa, Program G2G UNDP, dan Persiapan Indonesia di COP30

# Analisis Pendanaan Uni Eropa, Program G2G UNDP, dan Persiapan Indonesia di COP30


By Green Berryl

## Konteks Pemberitahuan



Berdasarkan informasi yang disampaikan, terdapat pemberitahuan penting mengenai dana dari Uni Eropa (EU) hingga tahun 2030 yang direncanakan untuk proyek-proyek accelerator di EU saja. Sementara itu, untuk proyek-proyek wilayah 3T, pendanaan tersedia melalui program Government-to-Government (G2G) dari UNDP yang dapat diakses oleh Menteri Hanif Faisol Nurofiq saat beliau menghadiri COP30 di Belém pada tanggal 18 November 2025 bersama delegasi Indonesia yang berjumlah sekitar 450 orang[1][2][3].

## Dana Uni Eropa untuk Proyek Accelerator hingga 2030


### Program EIC Accelerator: Fokus pada Negara-Negara EU dan Negara Asosiasi


European Innovation Council (EIC) Accelerator merupakan program pendanaan unggulan Uni Eropa di bawah Horizon Europe yang menawarkan dukungan kepada perusahaan rintisan (start-ups) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan inovasi berisiko tinggi yang memiliki potensi untuk menciptakan pasar baru atau mengganggu pasar yang ada[4][5].


Kelayakan Program EIC Accelerator:


Program ini hanya terbuka bagi entitas yang terdaftar di negara-negara anggota EU atau negara yang berasosiasi dengan Horizon Europe[6][7][8][9]. Negara-negara asosiasi mencakup Norwegia, Islandia, Swiss, dan Inggris (pasca-Brexit dengan keterbatasan tertentu)[10][11]. Artinya, Indonesia tidak memenuhi syarat untuk mengakses dana EIC Accelerator karena bukan negara anggota EU maupun negara asosiasi.


Besaran Dana dan Struktur Pendanaan:


Total anggaran EIC Accelerator untuk tahun 2025 mencapai €634 juta, dengan €384 juta dialokasikan untuk Open Call dan €250 juta untuk lima kategori Challenge[12][13]. Setiap perusahaan dapat menerima hingga €2,5 juta dalam bentuk hibah (grant) untuk aktivitas inovasi pada tingkat kesiapan teknologi (Technology Readiness Level/TRL) 6-8, serta investasi ekuitas hingga €15 juta untuk fase scale-up[4][12][13].


Pada putaran pendanaan terbaru (Maret 2025), 40 perusahaan terpilih menerima total €229 juta, dengan 87,5% di antaranya mendapatkan blended finance (kombinasi hibah dan ekuitas)[14][15]. Negara dengan jumlah penerima terbanyak adalah Jerman (17,5%), Spanyol (12,5%), Belanda dan Swedia (masing-masing 10%)[14][15][16].


Dana EU untuk Proyek Iklim dan Lingkungan:


Selain EIC Accelerator, EU juga mengalokasikan dana besar untuk proyek iklim dan teknologi bersih melalui Innovation Fund (sekitar €10 miliar untuk periode 2020-2030)[17], STEP (Strategic Technologies for Europe Platform)[18], dan program lainnya di bawah European Green Deal yang mencapai lebih dari €1 triliun[17][19].


Namun, semua program ini diprioritaskan untuk negara-negara EU dan negara asosiasi[5][19][18]. Ini mengonfirmasi pernyataan kantor bahwa dana EU hingga 2030 memang direncanakan untuk proyek-proyek accelerator di dalam wilayah EU saja.


## Proyek-Proyek Wilayah 3T Indonesia dan Kebutuhan Pendanaan


### Definisi dan Karakteristik Wilayah 3T


Wilayah 3T di Indonesia merujuk pada daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (Frontier, Outermost, and Underdeveloped regions)[20][21][22]. Pemerintah Indonesia telah menetapkan 96 kabupaten/kota sebagai wilayah 3T, terutama di provinsi Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara[20].


Wilayah-wilayah ini menghadapi tantangan pembangunan yang signifikan, termasuk keterbatasan infrastruktur, akses listrik terbatas, konektivitas rendah, dan kesenjangan ekonomi yang besar[21][22][23].


### Kebutuhan Pendanaan untuk Proyek 3T


Kebutuhan pendanaan untuk pembangunan di wilayah 3T Indonesia sangat besar. Untuk sektor kelistrikan saja di wilayah 3T dan Indonesia Timur, total investasi yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp10,7 triliun untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100%[21].


PLN (Perusahaan Listrik Negara) hanya memiliki dana sekitar Rp12 triliun hingga tahun 2029 untuk pengembangan kelistrikan di Indonesia Timur[24], yang jelas tidak mencukupi mengingat kebutuhan yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, diperlukan sumber pendanaan alternatif termasuk pembiayaan konsesional atau subsidi untuk proyek-proyek strategis di wilayah 3T yang memiliki viabilitas finansial terbatas[24].


Secara keseluruhan, proyek-proyek strategis nasional Indonesia memiliki nilai investasi mencapai Rp5.746,4 triliun (setara sekitar US$383,4 miliar) berdasarkan data 2022[25]. Ini menunjukkan besarnya kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk wilayah 3T.


## Program Government-to-Government (G2G) UNDP untuk Pendanaan Iklim


### Mekanisme Pendanaan G2G melalui UNDP


Program Government-to-Government (G2G) merupakan mekanisme pendanaan bilateral atau multilateral yang memungkinkan transfer dana, teknologi, dan kapasitas antar pemerintah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan[26][27][28].


UNDP (United Nations Development Programme) memainkan peran kunci dalam memfasilitasi pendanaan iklim untuk negara-negara berkembang melalui berbagai mekanisme, termasuk:


1. UNDP Climate Promise


UNDP Climate Promise adalah inisiatif unggulan sistem PBB yang membantu 120 negara berkembang meningkatkan Nationally Determined Contributions (NDCs) mereka dan mengimplementasikan aksi iklim[29][30]. Untuk fase berikutnya (Climate Promise 2025), Jerman memberikan dukungan sebesar €40 juta untuk mendukung 17 negara frontrunner dalam mengimplementasikan NDC mereka[29].


2. Carbon Finance Facility dan G2G Mechanism


UNDP mengembangkan Government Carbon Financing Facility yang mencakup mekanisme G2G untuk perdagangan karbon dan pembiayaan iklim[27]. Mekanisme ini memungkinkan negara-negara untuk mengembangkan portofolio proyek dengan aktivitas yang memiliki potensi untuk diperdagangkan dalam skema mitigasi, termasuk melalui kesepakatan G2G dan fasilitas pembiayaan karbon[27].


Thailand merupakan salah satu negara yang mempelopori mekanisme G2G untuk mendapatkan pendapatan dari penawaran kredit karbon, seperti kesepakatan dengan Swiss[31].


3. UNDP Finance Facilities dan Climate Finance Network


UNDP juga mengelola berbagai fasilitas pendanaan termasuk Climate Finance Network yang memobilisasi dan mengarahkan pendanaan untuk ketahanan iklim di Asia dan Pasifik[32]. UNDP bekerja dengan Multilateral Development Banks (MDBs), pengaturan G2G bilateral, dan sektor swasta untuk mengakses pendanaan iklim[33].


### Pendanaan UNDP untuk Negara-Negara Berkembang


UNDP telah menyalurkan dana yang signifikan untuk aksi iklim dan lingkungan:


- US$500 juta dari Global Environment Facility (GEF) untuk 88 negara, khususnya Least Developed Countries dan Small Island Developing States[34][35]
- Program PISTA (Platform for Implementation Support to Achieve the NDCs) yang menargetkan untuk membuka lebih dari US$500 juta dalam blended finance selama 4 tahun[36]
- Joint Programme on Green and Climate Finance senilai US$2,15 juta untuk negara-negara seperti Laos[37]


Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada konfirmasi spesifik tentang dana yang dapat diakses oleh Menteri Hanif Faisol Nurofiq secara langsung di COP30. Angka ini mungkin merujuk pada salah satu program UNDP yang disebutkan di atas atau merupakan target mobilisasi dana melalui berbagai mekanisme yang akan dibahas di COP30.


## Indonesia di COP30: Strategi dan Target Pendanaan


### Persiapan Delegasi Indonesia


Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq akan memimpin delegasi Indonesia yang berjumlah 450 orang ke COP30 di Belém, Brasil[3][38]. Delegasi ini jauh lebih kecil dibandingkan COP29 di Azerbaijan yang mencapai lebih dari 1.200 orang[3].


COP30 akan berlangsung dari 10-21 November 2025, dengan World Leaders Meeting pada tanggal 6-7 November[2][39]. Jadwal tematik pada 18 November akan berfokus pada Forests, Oceans, dan Biodiversity, serta Indigenous peoples dan Local communities[40][41][42].


### Target dan Komitmen Indonesia


Second Nationally Determined Contribution (SNDC):


Indonesia telah menyerahkan dokumen SNDC kepada Sekretariat UNFCCC pada 20 Oktober 2025[1][43]. Dokumen ini menetapkan dua skenario Low Carbon Compatible with Paris Agreement (LCCP) dengan proyeksi penurunan emisi sebesar 8 hingga 17,5 persen, sebagai langkah konkret menuju Indonesia Emas 2045[2][44].


Target puncak emisi Indonesia diproyeksikan terjadi pada tahun 2030 yang lebih rendah dari skenario sebelumnya[2][45], menunjukkan peningkatan ambisi Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.


Perdagangan Karbon:


Indonesia akan menggelar forum "Seller Meet Buyer" di COP30, menawarkan 40 proyek karbon yang terdiri dari[46]:
- 11 proyek tersertifikasi
- 15 proyek dalam proses
- 14 calon proyek


Total kredit karbon yang diharapkan mencapai 90,10 juta unit karbon, dengan 21 proyek dari sektor energi, 8 dari sektor lahan dan kehutanan, dan 11 dari sektor limbah[46].


Menteri Kehutanan menyebutkan potensi kredit karbon Indonesia mencapai 13,4 miliar ton CO2[43], menunjukkan potensi besar Indonesia dalam pasar karbon global.


### Akses Pendanaan Iklim untuk Indonesia


Target Pendanaan Global:


COP30 menjadi momen penting untuk membahas New Collective Quantified Goal (NCQG) dengan target US$300 miliar per tahun pada 2035 dari negara maju untuk negara berkembang, dan target yang lebih besar sebesar US$1,3 triliun dari semua sumber[47][48][49][50].


Target US$1,3 triliun ini lebih mencerminkan kebutuhan sebenarnya negara-negara berkembang (termasuk Indonesia) pada tahun 2035, dimana US$1,4 triliun akan berasal dari sumber domestik dan US$1,3 triliun dari luar negeri[47].


Baku to Belém Roadmap to 1.3T:


COP30 akan membahas "Baku to Belém Roadmap to 1.3T" yang bertujuan untuk meningkatkan pendanaan iklim untuk negara-negara berkembang[48][50]. Green Climate Fund (GCF) memainkan peran penting dalam mengalokasikan dana ini melalui berbagai instrumen inovatif termasuk debt swaps, local currency financing, dan results-based payments[48].


Peluang Pendanaan untuk Indonesia:


Indonesia memiliki Indonesia's GCF Country Programme yang dipublikasikan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) sebagai National Designated Authority (NDA)[51]. Program ini menjadi referensi utama bagi Accredited Entities untuk menyelaraskan proposal proyek mereka dengan prioritas nasional Indonesia untuk mendapatkan pendanaan GCF[51].


Indonesia juga mengembangkan Integrated National Financing Framework (INFF) dengan dukungan UNDP untuk memanfaatkan potensi finansial yang besar di negara ini untuk pembangunan berkelanjutan[52].




## Kesimpulan dan Rekomendasi


1. Konfirmasi Dana EU untuk Proyek Accelerator:


Pernyataan kantor mengenai dana EU hingga 2030 yang dialokasikan untuk proyek-proyek accelerator di EU saja adalah akurat. Program EIC Accelerator dan program pendanaan EU lainnya memang hanya terbuka bagi negara-negara anggota EU dan negara asosiasi, sehingga Indonesia tidak memenuhi syarat untuk mengakses dana ini secara langsung.


2. Pendanaan G2G melalui UNDP:


UNDP memang menyediakan berbagai mekanisme pendanaan G2G dan multilateral untuk negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Namun, perlu klarifikasi lebih lanjut mengenai dana spesifik yang dapat diakses oleh Menteri Hanif Faisol Nurofiq di COP30, karena tidak ada konfirmasi publik tentang paket pendanaan tertentu yang tersedia secara langsung.


3. Strategi Pendanaan untuk Proyek 3T:


Untuk membiayai proyek-proyek di wilayah 3T yang membutuhkan dana sangat besar (Rp10,7 triliun untuk kelistrikan saja), Indonesia perlu:


- Mengoptimalkan akses ke Green Climate Fund (GCF) melalui Country Programme yang sudah ada
- Mengembangkan proposal proyek yang selaras dengan prioritas UNDP Climate Promise dan program lainnya
- Memanfaatkan COP30 sebagai platform untuk menjalin kemitraan G2G bilateral dengan negara-negara donor
- Mengaktifkan mekanisme perdagangan karbon melalui 40 proyek yang akan ditawarkan di COP30
- Mencari pendanaan blended finance yang menggabungkan sumber publik dan swasta


4. Peran COP30:


COP30 di Belém pada November 2025 menjadi momentum krusial bagi Indonesia untuk:
- Menegaskan komitmen iklim melalui SNDC yang sudah diserahkan
- Mengakses pendanaan iklim melalui target US$1,3 triliun yang akan dibahas
- Memperkuat kemitraan dengan UNDP, GCF, dan negara-negara donor bilateral
- Mempromosikan proyek karbon Indonesia untuk mendapatkan investasi internasional


5. Implikasi Kurs Rupiah:


Dengan kurs rupiah yang relatif stabil di kisaran Rp16.600 per USD, proyek-proyek yang didanai dalam mata uang asing perlu memperhitungkan risiko nilai tukar, terutama jika ada proyeksi pelemahan rupiah hingga Rp17.000 per USD pada akhir 2025. Hedging dan manajemen risiko mata uang asing menjadi penting untuk menjaga viabilitas finansial proyek-proyek 3T yang dibiayai dengan dana internasional.




Kutipan:



[4] EIC Accelerator - European Innovation Council https://eic.ec.europa.eu/eic-funding-opportunities/eic-accelerator_en



[7] EIC ACCELERATOR: Frequently Asked Questions (FAQ). https://www.strata.team/eic-accelerator-frequently-asked-questions-faq/



[10] EIC Frequently asked questions - European Innovation Council https://eic.ec.europa.eu/eic-frequently-asked-questions_en


[12] EIC Accelerator - Overview Open & Challenges 2025 https://landing.winnovart.com/eic-accelerator-overview-2025-open-challenges


[14] EIC Accelerator March 2025 Results: The Newest Winners https://www.rasph.com/eic-accelerator-march-2025-results-the-newest-winners

[15] Latest EIC Accelerator Results https://www.rasph.com/latest-eic-accelerator-results


[17] Funding Innovation under the Green New Deal https://www.eaic.eu/news/funding-innovation-under-the-green-new-deal



[20] Sri Mulyani: Affirmative Scholarship to Prioritize Awardees ... https://setkab.go.id/en/sri-mulyani-affirmative-scholarship-to-prioritize-awardees-in-3t-regions/


[22] Analysis of the Influence of Government Expenditure in the ... https://sinomicsjournal.com/index.php/SJ/article/view/411




















[42] Coral reef events at UNFCCC COP30 | ICRI https://icriforum.org/coral-reef-events-at-unfccc-cop30/




[46] Pemerintah Tawarkan Puluhan Proyek Karbon di COP30 https://www.forestdigest.com/detail/2776/proyek-karbon-perdagangan-cop30

[47] How to Reach $300 Billion — and the Full $1.3 Trillion https://www.wri.org/insights/ncqg-climate-finance-goals-explained






[53] Kurs dan Kalkulator Kurs https://www.bca.co.id/id/informasi/kurs

[54] US dollars to Indonesian rupiahs Exchange Rate. Convert ... https://wise.com/gb/currency-converter/usd-to-idr-rate

[55] Kurs Detail - Bank BRI | Melayani Dengan Setulus Hati https://bri.co.id/kurs-detail



[58] Riwayat Nilai Tukar dolar AS ke rupiah Indonesia https://wise.com/id/currency-converter/usd-to-idr-rate/history



[61] 1 USD to IDR - Convert US Dollars to Indonesian Rupiahs https://www.xe.com/currencyconverter/convert/?Amount=1&From=USD&To=IDR

[62] Riwayat Nilai Tukar rupiah Indonesia ke dolar AS https://wise.com/id/currency-converter/idr-to-usd-rate/history

[63] Currency Exchange Table (Indonesian Rupiah - IDR) https://www.x-rates.com/table/?from=IDR&amount=1




[67] Rupiah (IDR) Currency Converter https://fx-rate.net/IDR/


[69] Indonesian Rupiah - Quote - Chart - Historical Data - News https://tradingeconomics.com/indonesia/currency


[71] USD to IDR Exchange Rate https://www.bloomberg.com/quote/USDIDR:CUR



[74] 5 Expectations for COP 30 in Belém https://unu.edu/ehs/article/5-expectations-cop-30-belem




[78] Hydrological Modeling – Current Status and Future ... https://nihroorkee.gov.in/sites/default/files/uploadfiles/Rep_Modeling_NHP_COE_17072017.pdf

[79] Information for COP 30 participants (A-Z) https://unfccc.int/cop30/ifp

[80] Apply for EU Grants | Horizon Europe I CINEA https://nordicinnovators.com/funding-programmes/eu/

[81] FY 1998 and FY 1999 Analysis and Recommendations https://www.azjlbc.gov/FY1998andFY1999JanuaryBook.pdf

[82] COP30 Brasil Amazônia - English https://cop30.br/en

[83] EU Funding & Grants Portal - EUFundingPortal.eu https://eufundingportal.eu


[85] UN Climate Change Conference - Belém, November 2025 https://unfccc.int/cop30





[90] G2G Partnership for Improved Health Outcomes https://liberiaprojects.org/activities/1873


[92] FINANCING THE RECOVERY - UNDP Evaluation https://erc.undp.org/evaluation/documents/download/20056










[102] 40 start-ups selected for funding under EIC Accelerator https://era.gv.at/news-items/40-start-ups-selected-for-funding-under-eic-accelerator/









[112] What to expect for the Fund for responding to Loss and ... https://us.boell.org/en/2025/03/27/what-expect-frld-2025





[117] The Government Collaborates with Rp21 Trillion Satellite ... https://www.ptpii.co.id/the-government-collaborates-with-rp21-trillion-satellite-internet-project


[119] Riwayat Nilai Tukar rupiah Indonesia ke yuan rmb Tiongkok https://wise.com/id/currency-converter/idr-to-cny-rate/history

[120] Riwayat Nilai Tukar yuan rmb Tiongkok ke rupiah Indonesia https://wise.com/id/currency-converter/cny-to-idr-rate/history

[121] BTN to raise Rp 3t for housing program - Business https://www.thejakartapost.com/news/2015/06/11/btn-raise-rp-3t-housing-program.html

[122] October 2024 – IIF https://iif.co.id/en/2024/10/

[123] Unleashing a $3.5 trillion Investment Opportunity for a Net ... https://www.youtube.com/watch?v=2CKJjOUccf0

[124] Kurs Pajak - Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal https://fiskal.kemenkeu.go.id/informasi-publik/kurs-pajak

[125] Indonesia boosts housing sector with Rp3.7 trillion incentives https://en.antaranews.com/news/299982/indonesia-boosts-housing-sector-with-rp37-trillion-incentives




We use cookies to give you best experience possible, for more info in our privacy policy .