Kepulauan Seribu adalah aset nasional tak ternilai yang meliputi 107.489 hektare ekosistem laut dengan keanekaragaman tinggi (>200 spesies karang, 300+ spesies ikan, populasi penyu terancam punah).
Makalah ini mengevaluasi dua konsep berbeda yang sering dicampuradukan:
1. Reklamasi Alami dengan Sampah (Natural Land Reclamation with Waste) - Menggunakan sampah sebagai material pengisi untuk memperluas pulau
2. Pusat Olah Sampah Terintegrasi Modern (Integrated Waste Processing Center) - Fasilitas pengolahan sampah berteknik tinggi
Temuan Utama:
• Konsep 1 (Reklamasi dengan Sampah): SANGAT TIDAK LAYAK - Risiko lingkungan katastropik, dampak jangka panjang irreversibel
• Konsep 2 (Pusat Olah Sampah): LAYAK TEKNIS TETAPI TIDAK LAYAK EKONOMIS & SOSIAL - Efisiensi buruk dibanding alternatif darat
Rekomendasi Final: Alihkan investasi ke Integrated Circular Waste Center di daratan Jabodetabek dengan teknologi mutakhir, Extended Producer Responsibility (EPR), dan pengurangan sampah di sumber.
Makalah ini mengevaluasi dua konsep berbeda yang sering dicampuradukan:
1. Reklamasi Alami dengan Sampah (Natural Land Reclamation with Waste) - Menggunakan sampah sebagai material pengisi untuk memperluas pulau
2. Pusat Olah Sampah Terintegrasi Modern (Integrated Waste Processing Center) - Fasilitas pengolahan sampah berteknik tinggi
Temuan Utama:
• Konsep 1 (Reklamasi dengan Sampah): SANGAT TIDAK LAYAK - Risiko lingkungan katastropik, dampak jangka panjang irreversibel
• Konsep 2 (Pusat Olah Sampah): LAYAK TEKNIS TETAPI TIDAK LAYAK EKONOMIS & SOSIAL - Efisiensi buruk dibanding alternatif darat
Rekomendasi Final: Alihkan investasi ke Integrated Circular Waste Center di daratan Jabodetabek dengan teknologi mutakhir, Extended Producer Responsibility (EPR), dan pengurangan sampah di sumber.