Debat antara strategi konglomerat diversifikasi dan perusahaan fokus merupakan isu strategis yang kompleks tanpa jawaban tunggal. Berdasarkan penelitian komprehensif terhadap praktik bisnis global dan Indonesia, ditemukan bahwa kedua pendekatan memiliki keunggulan kontekstual yang berbeda. Diversifikasi terkait (related diversification) menunjukkan kinerja optimal dengan ROA 26,8%, sementara diversifikasi tidak terkait (unrelated diversification) unggul dalam ROE mencapai 81,7%. Perusahaan fokus mempertahankan kinerja stabil di berbagai metrik dengan ROA 22,1% dan margin keuntungan 16,4%.
Dalam konteks Indonesia, sektor UMKM dengan 64,2 juta unit berkontribusi 61,07% terhadap PDB nasional dan menyerap 97% tenaga kerja, membuktikan kekuatan model bisnis fokus berskala kecil-menengah. Sebaliknya, konglomerat seperti Astra International dengan strategi diversifikasi terkait mencatat pendapatan Rp330,9 triliun (sekitar USD 19,84 miliar) pada 2024, menunjukkan efektivitas diversifikasi pada skala besar.