Makalah ini menyajikan antitesis terhadap narasi yang menyamaratakan profil risiko ekologis Aceh, Sumatera Barat, dan Bengkulu dengan provinsi ekstraktif lain di Sumatera (seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan). Melalui analisis geomorfologi, data tutupan lahan, dan kerangka akuntansi kebencanaan (disaster accounting), studi ini membuktikan bahwa kerentanan di ketiga provinsi ini bukan didorong oleh ekspansi industri lahan yang agresif (“progresif-ekstraktif”), melainkan oleh kekakuan infrastruktur lama (“konservatif-statis”) yang gagal beradaptasi terhadap anomali iklim ekstrem.
DETERMINISME GEOMORFOLOGI DAN RESILIENSI EKONOMI: Evaluasi Ulang Trajektori Pembangunan Provinsi Konservatif (Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu) di Tengah Krisis Iklim
Item I-Frame Attachment of: DETERMINISME GEOMORFOLOGI DAN RESILIENSI EKONOMI: Evaluasi Ulang Trajektori Pembangunan Provinsi Konservatif (Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu) di Tengah Krisis Iklim
Attachment Link: https://drive.google.com/file/d/1_WtBfD2SUDMaWIfHTZ41NhDRdP5hLUyY/preview