Singapura menghadapi tantangan ekonomi multidimensi yang belum pernah terjadi dalam dua dekade terakhir.
Makalah ilmiah ini menganalisis secara mendalam krisis struktural yang dialami negara kota tersebut, ditandai dengan penutupan massal 3.047 bisnis Food & Beverage (F&B) sepanjang 2024 dan 2.431 outlet dalam 10 bulan pertama 2025, eksodus konsumen ke Johor Bahru mencapai 11 juta kunjungan (Januari-Juli 2025), serta PHK massal di perusahaan teknologi global.
Strategi geopolitik Perdana Menteri Lawrence Wong untuk mendekatkan diri dengan Jepang sebagai "kekuatan besar paling terpercaya di Asia Tenggara" merupakan respons strategis terhadap risiko sanksi Barat akibat praktik "Singapore washing" dan ketergantungan ekonomi pada China.
Makalah ilmiah ini menganalisis secara mendalam krisis struktural yang dialami negara kota tersebut, ditandai dengan penutupan massal 3.047 bisnis Food & Beverage (F&B) sepanjang 2024 dan 2.431 outlet dalam 10 bulan pertama 2025, eksodus konsumen ke Johor Bahru mencapai 11 juta kunjungan (Januari-Juli 2025), serta PHK massal di perusahaan teknologi global.
Strategi geopolitik Perdana Menteri Lawrence Wong untuk mendekatkan diri dengan Jepang sebagai "kekuatan besar paling terpercaya di Asia Tenggara" merupakan respons strategis terhadap risiko sanksi Barat akibat praktik "Singapore washing" dan ketergantungan ekonomi pada China.