Makalah ini menyajikan analisis mendalam mengenai respons kemanusiaan terhadap bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Desember 2025.
Analisis ini mengevaluasi efektivitas penanganan darurat berdasarkan Situation Report (Sitrep) IHCP No. 04 dan 05, dengan menyandingkannya terhadap standar internasional (Sphere Standards dan WHO HeRAMS).
Temuan menunjukkan bahwa meskipun mobilisasi sumber daya pemerintah cukup masif, terdapat kesenjangan signifikan pada sektor Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) dan rasio ketersediaan hunian sementara (Huntara) dibandingkan total kerusakan.
Analisis keuangan mengestimasi kebutuhan anggaran pemulihan awal mencapai IDR 2,0 Triliun (USD 119,5 Juta), dengan alokasi terbesar pada sektor infrastruktur hunian. Makalah ini merekomendasikan percepatan transisi dari air bersih darurat ke rehabilitasi jaringan perpipaan serta penerapan desain Huntara modular tahan banjir.