Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500+ pulau, menghadapi krisis logistik yang mengancam daya saing ekonomi nasional.
Biaya logistik Indonesia mencapai 23-25% dari Produk Domestik Bruto (PDB), tertinggi di Asia Tenggara dan jauh melampaui target regional.
Opini Dahlan Iskan berjudul "Negara Ro-Ro" mengidentifikasi solusi strategis berdasarkan pengamatan terhadap model internasional yang telah terbukti efektif, khususnya di Jepang (50% transportasi laut) dan Norwegia (sistem RoRo terintegrasi).[1][2]
Analisis komprehensif ini menyimpulkan bahwa Indonesia memiliki fondasi geografis yang ideal untuk mengembangkan sistem Roll-on/Roll-off (RoRo) maritim yang selaras dengan kondisi alami kepulauan. Implementasi sistematis dapat menurunkan biaya logistik dari 23% PDB menjadi 15-18% dalam 10 tahun, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.